"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Permulaan Sang Pemula

Aku ingin menulis karena diri ini terpedaya akan semarak berita kehidupan yang kian menggelitik kedua daun telingaku, yang kemudian berlanjut getar qalbuku yang bersymphoni dengan lentik jemariku hingga tergurat curahan tutur hati beruraikan pesan hidup yang harapku , kan dapat memberi kesan.
Sampai saat ini, kini bukan sebagai penulis kutulis tulisan ini , asaku kelak ketika kutulis kembali ini telah tampak bedanya sebab kuanggap penulis itu, jika dalam peradaban ini mendominasi karya-karya hunianku yang dapat menyampaikan risalah maknawi bagi khalayak umum,yang tertilik dari kacamata amatiran ini.
Entah...keabsolutan nilai “penting” itu terletak pada aspek yang mana. Namun yang terjamah di pusat syarafku, berdalih “menulis itu penting” sebab ruhku dapat menabur panji-panji perdamaian, meneduhkan sukma yang berkecamuk dilema, merubah buih-buih lara menjadi bahagia.
Berawal dari miskinnya wawasan akan menulis. Ku jumpai permulaan yang tak terlalu berkesan namun tetap ku lalui, sampai ku tersentak sadar “inilah yang kucari”.Diri ini kian mampu memapah ruang imajinatifku yang kian terolah sedemikian sehingga berguna, dan hujatan suara kalbu terlontar kian terarah hingga berarti.
Angan hanya angan, Mengapa hanya angan? Kenapa angan ? Ada apa dengan angan ? bertanya kembali dan menjawab sendiri.ketika ku menulis harapku, dapat mematik ruang sadar insan disekitarku tuk meluapkan problematikannya menjadi suatu rupa berkias hikmah berupa mahakarya dan mengalihkan gejolak gemuruh jiwa insan diri ini menjadi kian terpacu melalui mayapada yang tiada henti membuka tabirnya.
Suatu kata yang ringan terdengar “menulis” tetapi berat dampak yang terasa, ia menjerumuskan kecintaanku dalam bermain bersama “kata” hingga yang lemah daya ini. kini, berani mendobrak cakrawala kepenulisan yang ku mulai dari decakan tak beraturan menjadi harmonisasi lantunan nada kata yang menyejukkan jiwa ini.
Sisi hidup ini mebungkus rahasia, sejenak seraya ku pejamkan mata ingin sekali diri ini dapat menulis puisi dan cerpen mengungkapakan segala akan kemegahan , keagungan persinggahan-Nya ini yang disediakan untuk kita walau ku sadar , ku tak mampu menjangkaunya dengan kata-kata karena teramat dasyhat pencipataan-Nya.Namun, kan tetap ku lakukan dengan keterbatasan, agar senantiasa melewati tulisan itu menjadi pengingat akan ketidakabadian yang tampak nyata di depan.

By AMI

0 comments:

Posting Komentar