"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

aku

By: Sascha
aku tak pernah
aku tak mau
mau tak aku

hhe
kata-kata mulai tak jelas itu mulai kulakukan ketika aku berfikir, sepertii apa aku 20 tahun lagi, akankah aku tetap melajang seperti yang aku lakukanm seperti yang telah aku raasakan dengan sukses 20tahun kebelakng ini ??

akh...
tidak mungin !!!
yaaa, walaupun kemungkinann itu selalu ada, tapii aku yakin akan suatu hal.kehidupan apapun itu pasti ada karena yang kuasa, seperti suatu kematian yang pasti terjadi karena sang maha menginginkannya, seperti yang telah maha kuasa takdirkan.

sebuah nasib memang dapat di ubah tapi suatu jodoh seorang bukanlah aku yang menentukan

nasib hidupku, memang punyaku tapi takdirku Ialah yang memiliki, hanya Dia yang mampu mengubahnya dan dinyalah yang berwenang. takkan ada yang abadi didunia ini, aku yakin akan hal itu.

aku..
hanyalah sosok seorang manusia yang baru saja menginjakkan kakinya, menginjakkan hidupnya di angka 20 tahun, ini berarti aku akan menjadii lebih tua, tua dan tua
aku takkan pernah peduli dengan berapa sisa hidupku, tapii yang kutahu aku tak pernah ingin menyia2kan hidupku, menyia2kan orang2 dan kehidupan lainnya yang akan aku manfaatkan.

aku yakin akan sebuah keyakinan, tentang hidup ataupun lainnya, dan ketika penghiatan terasa sakit oleh cinta.

Read More...

hidayah-Mu...

By: Memey
Bibirku kelu...
Tak dapat berucap...
Dan...hanya bisa terdiam...
Inikah peringatan dari-Mu?
Langkahku tak lagi pasti..
Hanya dapat ber-asa
Cahaya itu cepat hadir
Agar dapat menguasai raga dan rohaniku
Ya Allah Yang Maha Indah,
Rengkuhlah diriku..
Kirimkanlah smua peringatan-Mu tukku,
Dan dekap aku dalam hidayah-Mu..

Read More...

Free Donwload MP3 Puisi

001. Mustofa Bisri - Bagimu, for download, click here!
002. Mustofa Bisri - Di Arafah, for download, click here!
003. Mustofa Bisri - Di Pelataran Agungmu Nan Lapang, for download, click here!
004. Mustofa Bisri - La Ilahaillallah, for download, click here!
005. Mustofa Bisri - Shalawat, for download, click here!
006. Mustofa Bisri - Sujud, for download, click here!
007. Mustofa Bisri - Tahun Baru, for download, click here!

Read More...

Tetesan pertama air mataku karena-Mu di tanah Jogja

Mandi…
Pakai sarung + Kopyah…
kenakan celana D…
Gunakan kaus putih bersih…
Berjalan menuju mesjid…
Shalat tahiyatul mesjid…
Membaca shalawat (sembari menunggu adzan Jum’at)…
Mendengarkan dan menjawab adzan…
Mendengarkan khutbah jum’at…
Berdiri…
Takbir…
Membaca ayat takbiratul iharam…
Mendengarkan lantunan ayat Fatihah…
Menangis (tidak bersuara hanya mengeluarkan air mata…)
Rukuk…
Sujud…
Duduk antara dua sujud…
Sujud lagi…
Berdiri lagi…
Mendengarkan lantunan ayat Fathah lagi…
Menangis lagi…

……
………
Setelah salam dan berdzikir…
Aku mendekati imam sekaligus khatib jum’at…
Kuucapkan salam…
Kucium tangannya.
Shalat jumat pertamaku di tanah jogja…
Dan tetesan pertama air mataku karena-Mu di tanah Jogja…


Yogyakarta 05 06 09 14 00 (bacaan Al-Fatihah imam itu begitu fasih, tartil dan disempurnakan dengan lagam bacaan dan suara yang indah, ini pertama kali aku menangis dalam shalat dikarenakan nikmatnya mendengar bacaan Al-Fatihah imam. Aku belum tahu nama imam itu, namun semoga Allah SWT berkenan mengizinkan imam itu untuk menjadikanku mutarrabbi).

Read More...

Ku-tari-kan Penaku

tak pernah lelah
ku-tari-kan penaku
diatas kertas
karena
dengan itulah
dunia mengenangku
dan
menyebut-nyebut
nama penulisnya
dari generasi
ke generasi setelahku
ke generasi setelahnya
ke generasi sesudahnya
hingga
tulisanku
hancur
di generasi terakhir
atau
zaman
mulai renta
dimakan usia.

Yogyakarta, 05 06 09 02 03

Read More...

Prinsip PENARI PENA WRITING CENTRE

Bagaimana menjadi penulis yang proffesional, produktif dan berkelas dalam kualitas, “Berpeganglah pada prinsip!” jawabannya, “Prinsip seperti apa?” Ini hanyalah sebagai contoh prinsip yang selalu dipegang penari pena writing centre dalam membantu alumnus trainingnnya untuk melahirkan berjuta karyanya:
1.Penulis harus memiliki iman yang kuat.
Ucapkan dengan lisan (Aku adalah penulis hebat), yakini dengan hati (Aku memang penulis yang hebat) dan laksanakan dengan anggota badan (menulis dengan kehebatan yang telah terucapkan lisan dan diyakini hati).
2.Merdeka, Jujur dan indah.
Merdeka ketika memulai, jujur dalam dalam setiap tutur dan indah dalam karyanya.
3.Terus Membaca, Terus menulis, membaca dan menulis, menulis dan membaca.
4.Menulis Minimal 1 X sehari (tulisan apapun itu, yang penting jangan libur menulis)
5.Jadilah penulis yang berbeda dari semua penulis yang sudah ada (gila),

Read More...

Aku Takut Su'udzhan

Hari ini 3 juni 2009 aku meninggalkan Purwokerto pukul 07.00, mengangkat kaki yang telah kuinjakkan kurang lebih 6 tahun disana.
“aku pergi untuk mengejar master of Science di kota pelajar Yogyakarta bersama pakde Gadjah Mada.”
Pukul 10.40, Beberapa kilo sebelum Jogja, tepatnya di Wates, aku disambut oleh pria-pria berbaju coklat berbadan buncit (sebagian sih, gak semuanya), mereka menanyakan sim dan STNK motor vesapaku, semua lengkap, tapi… Dia melihat kebelakang dan tak ada nomor polisi kendaraanku disana, pun lampu belakang yang hilang tak luput dari pengintaian dia.
“Anda kami tilang!”
Masa bodoh! Hujat dalam hati.
“anda melangggar pasal 530 dan 535.”
Persetan dengan pasal-pasalmu itu. Hatiku kembali menghujat.
“kalau diselesaikan disini anda Cuma dikenakan denda 50 ribu!”
“Sidang!”
Ucapku tegas dan singkat menjawab ucapan dia.
“Supaya lebih mudah dan praktis, lebih baik anda membayar disini saja, menitipkan pada kami!”
“Sidang!”
Aku kembali mengulang kata yang sama.
Dia menatapku, akupun menatapnya.
“anda yakin?”
Aku tak menjawab, hanya mataku yang menanggapi matanya.
Dia lantas menulis-nulis apalah “aku tak perduli” diatas secarik kertas berwarna merah muda.
“Silahkan tanda-tangan disini”
Ucapannya tak kujawab, hanya kuteken saja ditempat yang dia minta. Aku ambil STNK ku dengan kertas merah itu, dan kutinggalkan SIM ku, tak ada sepatah katapun yang terucap, kunyalakan vespaku, dan berlalu meninggalkan …. Disana.

Yogyakarta, 03 06 09 12 01 (“Maaf, aku tak memberi kau 50 rb, bukan karena aku sayang dengan nominal segitu, berlipat dari itupun aku mampu membayarnya, hanya… jika dipengadilan, uang itu akan lebih jelas larinya kemana, namun jika dibayar ditempat penilangan, aku takut su’udzhan larinya ke saku, dan kasihan keluargamu, harus mengisi perutnya dengan api!” ini postingan pertamaku di yogyakarta)

Read More...

Pelatihan Jurnalistik Himpunan Mahasiswa Matematika

Pelatihan Jurnalistik Himpunan Mahasiswa Matematika 30 mei 2009 di kampus MIPA Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto bersama PENARI PENA WRITING CENTRE INDONESIA.



Read More...