"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Menjadi seperti anak kecil

Berpikir dan berlaku seperti anak kecil sungguh simpel dan menyenangkan; 
~ Berbahagia tanpa perlu alasan (mereka sering senyum tertawa sendiri berlari kesana kemari jerit sana sini). 
~ Sibuk dengan apa yang ada dalam genggaman (Tidak perduli dengan sekitar selama belum puas dengan apa yang dikuasainya). 
~ Bersikeras meraih semua yang diinginkan dengan segala potensi yang dimilikinya (saat kelembutannya tidak menghasilkan apa yang diminta, ia akan mulai memelas, kemudian menangis, bahkan menjerit hingga alam membuatnya terdiam dengan pengabulan).

Wahai Tuhan semesta alam, Engkau bahkan memberi kami pelajaran dari mereka yang belum difungsikan akal penalaran, sementara kami yang mengaku kaum yang sudah hebat berfikir lalai dengan hal-hal sesederhana itu.

Wahai Yang segala sesuatu dalam genggaman-Mu, buatlah kami selalu tersenyum bahagia walau tanpa alasan selain karena senantiasa tertaut ingatan pada-Mu. Jadikan kami tidak perduli dengan segala perhiasan duniawi yang menggoda cukuplah kami disibukkan dengan apa yang kami miliki dari keterkaitan dengan-Mu. Bimbinglah kami untuk terus bersikeras mendekati-Mu, tidak hanya dengan jalan syari'at, namun juga dengan tarikat, hakikat, hingga makrifat

St. Lempuyangan
221120

Read More...

Dahsyatnya Bershalawat

Pada kitab Dalail Al-Khoirot, karya Al-Imam Al-Quthub As-Syekh Abi 'Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuliy Al-Hasani disebutkan,
"Apabila seorang hamba bersholawat, maka sholawat itu akan keluar dari mulutnya secepat kilat dalam bentuk cahaya, dan cahaya itu mengelilingi seluruh penjuru barat dan timur sambil berteriak "Aku adalah sholawatnya fulan bin fulan"
Lalu sholawat itu Allah jadikan seekor burung yang mempunyai 70 ribu sayap, dalam 1 sayap ada 70 ribu kepala, dalam 1 kepala ada 70 ribu wajah, dalam 1 wajah ada 70 ribu mulut, dalam 1 mulut ada 70 ribu lidah, dan setiap 1 lidah bertasbih dengan 70 ribu bahasa yang pahalanya untuk orang yang bersholawat.

Malaikat Jibril AS berkata,
”Wahai Rasulullah, Barang siapa yang membaca shalawat ke atasmu, tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan aku bimbing tangannya dan akan aku bawa di melintasi titian (Shirathal Mustaqim) seperti kilat menyambar”.

Malaikat Mikail AS,
”Ya Rasulullah, mereka yang bersholawat keatasmu, akan aku beri mereka itu minuman dari telagamu.”

Malaikat Isrofil AS,
”Mereka yang bershalawat kepadamu, aku akan sujud kepada Allah SWT dan aku tidak akan mengangkat kepalaku, sehingga Allah SWT mengampuni orang itu (yang bershalawat)”.

Malaikat Izrail AS,
”Bagi mereka yang bershalawat kepadamu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh pada Nabi-nabi”.

Dalam kitab Al-Mustadrak Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadist ke 72 diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril as, pendampingku,
"Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?"
Jibril berkata, "Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi".
Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi,
"Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?"
Malaikat itupun berkata,
"Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetesan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui manusia."
Mendengar uraian malaikat tadi, Rasulullah saw sangat takjub atas kemampuannya dalam menghitung tetesan air hujan.
Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,
"Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian untuk
menghitung tetesan air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan"
Rasulallah saw pun bertanya,
"Apa kekurangan dan kelemahanmu ?"
Malaikat itupun menjawab,
"Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulallah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu."

Di dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-Ghozali disebutkan,
Telah datang kabar dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sesungguhnya Beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan malaikat yang mempunyai satu sayap di timur dan satu sayap di barat, kepalanya di bawah Arsy, kedua kakinya berada di bawah bumi ke tujuh dan malaikat ini mempunyai bulu sebanyak hitungan makhluk-Nya Allah Ta’ala.
Ketika salah seorang dari umatku baik laki-laki maupun perempuan membaca shalawat kepadaku, maka Allah Ta’ala memerintahkan kepada malaikat tersebut untuk menceburkan diri ke dalam lautan dari cahaya yang berada di bawah Arsy.
Lalu malaikat menceburkan diri kedalamnya kemudian keluar dan mengkibas-kibaskan sayapnya, maka meneteslah dari setiap bulu satu tetes.
Kemudian Allah Ta’ala menciptakan dari setiap tetesnya satu malaikat yang memintakan ampun untuk orang yang membaca shalawat tadi sampai hari kiamat."

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin wa alihi wa shohbihi wa ummatihi wa sallim.

#IndonesiaBershalawat

Read More...

Raja Diraja

Sungguh, di punggungnya, di lengannya, di pipinya, tidak jarang terlihat bekas alas tidurnya yang terbuat dr kulit yg disamak sementara isinya adalah pelapah kurma.

"Inikah singgasana Raja Diraja? Sementara para Raja Persia dan Romawi yang tunduk di bawah kekuasaanmu berlimpah dengan segala kekayaan di sisi mereka?" Tanya sahabatnya sembari meneteskan air mata menyaksikan sang Raja Diraja dengan apa yang dimilikinya.

Beliau tersenyum, memancarkan cahaya kasih sayang. "Tidakkah engkau berbahagia karena Allah akan memberikan akhirat pada kita, sementara Allah hanya memberikan kepada mereka dunia yang hina?“

Shallallaahu 'ala Muhammad...
#IndonesiaBershalawat

Read More...

Melihat Rasulullah dalam Tidur

Mereka yang Allah SWT muliakan dengan bermimpi melihat Rasulullah SAW dalam tidurnya, merupakan keutamaan, kemuliaan, kebaikan, dan keuntungan baginya. Dan merupakan derajat yang paling besar yang dicita-citakan oleh setiap orang yang mencintai Rasulullah SAW dan berani menebusnya dengan segala yang dimilikinya, baik dengan jiwa maupun dengan segala sesuatu yang dimilikinya, sesuatu yang berharga dari hal-hal yang bersifat dunia. Dia menjadikan kecintaan kepada Rasulullah SAW lebih utama daripada segala apa yang dimilikinya. 

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah beriman salah seorang diantara kalian sebelum aku lebih dicintainya melebihi daripada dirinya, hartanya, anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya." (HR. Bukhari).

Dinukil dari kitab Maghnathisil Qabul Fîl Wushul Ila Ru'yati Sayyidar Rasul SAW, Karya Hasan Muhammad Abdullah Syaddad bin Umar Ba'mar

Read More...