"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Selamat Ulang Tahun, Wahai kasihku Rasulullah….

Shalallahu ‘ala Muhammad, shalallahu ‘alaihi wa sallim.

Para pembaca yang dirahmati Allah, jika engkau memiliki perasaan rindu kepada Rasulullah Saw, ketahuilah bahwa itu adalah anugerah dari ikatan erat yang nyata. Ditanamkannya kerinduan adalah kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya, berbahagialah bagimu jika sudah terhubung dengan sebaik-baik kecintaan kekasih Allah. 

Dimudahkan bagi para pencinta untuk menemui kecintaannya, setiap gerak hidupnya dicerminkan dengan kekasihnya. Lisannya adalah nama pujaannya, denyut nadinya adalah tautan pikiran terhadap junjungannya. 

Maka, lesatkan rindumu sejauh ketinggian tak terukur bilangan. Maka, hujamkan sayangmu sedalam dasar tak berujung pijakan. Didik lisanmu sendiri seolah ia difungsikan Allah hanya untuk menyeru nama Rasulullah, ajari hatimu hingga tidak tersisa ruang untuk selain Nabiyullah Musthofa. 

Fahami dengan mutlak bahwa para pencinta dan perindu senantiasa ada dalam perhatian Nabi, dan shalawat adalah tali ikatan terbaikmu kepada Rasulullah Saw. Sementara diantara keagungan terbesar berlawat adalah dapat melihat Nabi saw dalam mimpi, dan akan terus meningkat kualitas mimpinya seiring semakin banyaknya shalawat yang dibaca, sampai bisa melihat Nabi saw dalam keadaan terjaga.

Memimpikan Nabi?

Bertemu saat terjaga? 

Apa bisa? 

Mustahil itu, Rasulullah telah tiada...

Tidak mungkin, bla… bla… bla…

Pertanyaan-pertanyaan serupa adalah lukisan derajatmu di hadapan Nabi, engkau tidak akan tahu bentuk asli bulan dari tangkapan mata, engkau tidak akan faham rasanya menyentuh permukaan bulan, engkau tidak pernah bisa mencium aroma pijakan bulan, karena engkau tidak pernah begitu dekat dengan rembulan, tapi bukan berarti bulan dan segala sifatnya menjadi tidak ada karena ketidakmampuanmu untuk mengaksesnya. Begitu pun dengan baginda Nabi, orang-orang yang sudah berada dalam lingkaran beliau, diberikan hak akses langsung terhadap beliau, maka pejaman mata adalah kebahagiaan terindah baginya, setiap mimpi adalah karunia terbesar untuknya, dan setiap perkumpulan adalah keistimewaan tidak ternilai dunia dan segala isinya. 

Di hari agung kelahiran Rasulullah saw ini, kusampaikan kabar gembira untuk kalian wahai para pencinta dan perindu baginda Nabi:

Abu Hurairah r.a. berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Sungguh akan datang kepada salah satu di antara kalian suatu zaman, dimana mimpi bertemu aku lebih dicintainya daripada apa yang dia miliki, seperti keluarga dan hartanya" (HR. Bukhari). 

Nabi Saw bersabda, "Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata (hak)”. 

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi r.a., diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata, karena sesungguhnya syaithan tidak dapat menyerupaiku.”

Dalam hadis lain riwayat Abu Hurairah r.a, “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia telah melihatku secara nyata, karena sesungguhnya syaithan tidak dapat menyerupaiku”.

Diriwayatkan oleh Thariq bin Asyim r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Siapa saja yang melihatku dalam mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan terjaga, dan Syaithan tidak dapat menyerupai."

Anas r.a. Berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "tidak sempurna iman kalian sampai aku lebih dia cintai daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya, dan manusia lain seluruhnya." (HR. Bukhari Muslim). 

Wahai para pecinta dan perindu baginda Nabi…

Dengan semua keberkahan shalawat yang telah kubaca seumur hidupku, dengan semua keagungan shalawat yang akan kubaca di sisa umur hidupku, aku bermohon pada Allah untuk menghidupkan waktumu (para pembaca) dengan memperbanyak shalawat kepada Nabi, membasahi lisannmu dengan nama Nabi, menerangi pikiranmu dengan cahaya Nabi, dan memeluk erat hatimu dengan kecintaan dan kerinduan kepada Nabi.

Dengan semua keberkahan shalawat yang telah kubaca seumur hidupku, dengan keagungan semua shalawat yang akan kubaca di sisa umur hidupku. Aku bermohon pada Allah agar memasukkannmu ke dalam lingkaran Rasulullah, yang karenanya pejaman matamu adalah kebahagiaan terindah bagimu, setiap mimpimu menjadi karunia terbesar untukmu, dan setiap perkumpulanmu dengan Rasulullah menjadi keistimewaan tidak ternilai angka dan bilangan. 

Salam paling indahku untukmu rasulullah, di hari terbaikku karena kelahirmu.

Shalawat terbaikku untukkmu kekasihku, di hari terindahku karena kedatanganmu.

Shalallahu ‘ala Muhammad, shalallahu ‘alaihi wa sallim.


Yogyakarta, sehari sebelum hari kelahiran Nabi

28 Oktober 2020.

Gerry Kun Geia

Read More...