"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"
Menyuburkan Lahan Kuasa
tidak..
coba lebih sederhana..
__ke kanan sedikit!
__tidak..
__terlalu miring itu...
__bisa naik lagi tidak??
__nah..sekarang coba dikekirikan..
__tidak,tidak,tidak..
__terlalu kekiri...
__nah..sedikit lagi...
__naik...
__naik...
__naik...
__nah...
__yak...
__yak...
__ugh...payah...
__itu kurang kekanan...
__yak!
__ambil sekarang...
__cepat!!!
__masukkan ke dalam kantong ini...
__nah...bawa ke tong sampah di belakang lalu BAKAR!!
kesia-siaan yang jadi makanan sehari-hari seolah-olah jadi sesuatu yang sah-sah saja...
kaya, kuasa menjamin semuanya
jujur??
mana tahan.. Read More...
10.17 | Labels: 1. Puisi, Pena Depiyh | 4 Comments
Terjaga
antara lena
terjaga
tidak
samar-samar
bernapas, tak bisa beranjak
kunang-kunang menyerbu masuk
sepi saja tapi mengaburkan pandangan
benarkah aku sungguh melihatnya?
desisan di samping telinga
tangan tak sanggup bergerak
menggapai-gapai
apa yang sedang berbisik
siapa yang sedang berbisik
'jangan bangun...'
'teruslah tidur...'
'bermimpilah lebih banyak, mimpi-mimpimu memberiku makan...'
otot-otot menegang
AKU MAU BANGUN!!!
'tidurlah..itu akan membuatmu nyaman..'
AKU LELAH TERTIDUR!!!AKU MAU BANGUN!!!!
'setelah bangun kau mau apa?'
AKU MAU....entah...
'tidurlah dengan nyaman, hidup dalam mimpi akan membuatmu hidup seutuhnya'
'kau takkan menemuinya ketika kau terjaga...percayalah...'
AKU LELAH...LELAH TERTIDUR...aku mau bangun...
'kukabulkan asalkan kau tak kembali lagi kemari...'
APA KENYATAANKU MENYAKITKAN HINGGA AKU LEBIH MEMILIH tidur?
'entahlah...'
KURASA AKU INGIN bangun...
'baiklah..'
tubuh basah
telajang
kulit pucat terendam air
bau masam menguar
aroma kota mati...
tangan kanan menggapai-gapai
lima senti kulit terkelupas...
sepuluh senti...
dua puluh senti...
AAAARGHHHH!!!AKU MAU TIDUR!!!
IJINKAN AKU TIDUR!!!
AKU MAU TIDUR!!!
TIDUR!!!
TIDUR!!! Read More...
09.29 | Labels: 1. Puisi, Pena Depiyh | 0 Comments
ITC Depok di hari Waisak
Sabtu, 9 mei '09, bertepatan dengan hari waisak, aku ditampat... TELAK!!! (lbh tptnya diingatkan sih!)
selepas masukin naskah novelku ke PENERBIT REPUBLIKA, aku bersama sepupu pergi sekedar menghilangkan penat di ITC Depok (sebel, krn sesampainya di SAMSAT Tangerang... ga da siapa2 yg bisa melayani hajatku utk me-Mutasi Vespaku, terang saja, ni hari ibur nasional Bung! ni tanggal satu Waisak!!!).
Aku masuk ke dalam tubuh ITC dari tangga Base Parkir,
berjalan...
kami terus berjalan...
dan masih berjalan...
tiba-tiba saja...
dadaku berdegup kencang hingga mampu menghentikan langkahku setelah mata ini menyaksikan sesuatu, tahu senditi gimana keadaan ITC Depok, hiruk-pikuk, penuh dengan anak cucu keturunan Adam (aplg ni hari sabtu plus libur), mataku tak berkedip dalam hitungan beberapa belas detik.
"Subhanallah..." Ucapku lirih.
"Kenapa Genk?" Sepupuku bertanya menyelidik.
"Lihatlah!"
mataku menuntun mata sepupuku untuk ikut menyaksikan sesuatu dan ia tersenyum setelah melihat apa yang kutunjukkan dengan tatapan mata.
aku kagum...
aku terpesona...
aku... ah! tak kutemukan kata indah untuk menggambarkannya.
Bukan! bukan karena dia cantik, bukan karena dia putih, bukan karena alisnya yang lebat dan bulu matanya yang panjang, tapi karena...
di sebuah stand/blok/apalah namanya, ditengah hiruk-pikuk manusia yang hilir mudik dihadapan, wanita itu menggelar sajadahnya, mengenakan mukenanya dan dia shalat Dzuhur di tengah hiruk pikuk hilir mudik manusia-manusia itu, termasuk aku yang malu dan tertampar setelah melihat jam tangan.
"Astagfirullah... aku belum shalat dzuhur!"
16.14 | Labels: 2. Cerpen, Pena Kun-Geia | 0 Comments
Terima Kasih Ibu..
Sejenak..
Memoriku melayang, kembali memutar waktu..
Ketika nyawa seorang ibu harus dipertaruhkan,
Dan nyawa suaminya pun terancam..
Sungguh sangat mengerikan..
Air langit pun ikut meramaikan suasana mencekam itu
Air langit memberontak bersama kilatan cahaya yang bersuara dahsyat..
Duarr...!!!
Tapi...
Ibu itu tetap dengan nafasnya yg mengerang hebat
Berusaha menyelamatkan seseorang yg slama ne diimpikannya..
Suara2 yg membahana hebat itu tak dpedulikannya
Hingga sbuah nyawa terlahir tanpa balutan benang2 yg menghangatkan tubuh mungilnya..
Saat ne,
Kupikirkan saat2 dmana aku harus menodai kepercayaan ibuku,
Aku ingat betapa pengorbanannya takkan terbalaskan oleh dunia dan seisinya..
Ibu..
Terima kasih..
By : memey
10.25 | Labels: 1. Puisi, Pena Mei | 0 Comments
penari pena..
Sejauh mata memandang,
Kutemukan secercah harapan
Yang selama ini menimang-nimangku..
Kini ku didekapnya
Kini ku dipeluknya
Erat..
Dan smoga takkan lagi beranjak
Tetaplah berkibar sayap-sayap penuh sukacita tu,
Membahana menghiasi alam raya
Dalam indahnya goresan-goresan para penaripena...
By ==> memey
09.46 | Labels: 1. Puisi, Pena Mei | 0 Comments
Tatacara Mati
lihat pergelangan tanganku...
A berkata
tiga garis cukup dalam disana
raba juga disini...
B menarik tangan A
A menyentuh lima garis tak beraturan di pergelangan tangan kurus
C mengangkat tangan tinggi-tinggi
ini yang kesepuluh...
darah mengucur...
mereka sama-sama orang kaya
keluarga mreka merdeka
anak-anak mereka bahagia
kekayaan begitu mengerikan
menghantui dalam mimpi mereka
jadi penghianat di sela benak pekerja mereka
ketakutan jadi Tuhan abadi mereka
jadi kaya ternyata tak enak
yah...
toh lebih banyak yang rela jadi orang miskin daripada jadi orang kaya
kalau tiga orang kaya sukses matinya...
toh paling cuma dua bulan jadi berita
habis itu...
ah sudah lupa
yang miskin-miskin lebih banyak punya cerita
sekalipun kalau mereka mati bunuh diri, tak akan ada berita buat mereka
bah
dikenali saja sudah syukur
ternyata
mati
sekalipun dengan cara tak terhormat
tetap saja isi kantong yang tentukan akan jadi apa dilihat orang nantinya
C kejang-kejang
B mengiris tangannya lebih dalam
A hanya diam
sedetik
dua detik
tusuk pisau di jantungnya
mati
11.06 | Labels: 1. Puisi, Pena Depiyh | 0 Comments
Search
- Menjadi seperti anak kecil
- Dahsyatnya Bershalawat
- Raja Diraja
- Melihat Rasulullah dalam Tidur
- Selamat Ulang Tahun, Wahai kasihku Rasulullah….
- 70 Malaikat perlu 1000 hari untuk menulis pahala amalan ini
- Diberikan kunci Surga dan diharamkan dari api neraka, mau?
- Ketaqwaan yang Aku Cari, Bukan Kata Kata Basi
- Kata Maestro Sastra Indonesia; Ini BENCANA Besar!
- Wahai Kekasihku
- Proses Kreatif Pembuatan THE LOST JAVA
- Lomba Renensi THE LOST JAVA
- The Lost Java - Kun Geia
- THE LOST JAVA - Testimoni Rini Selly
- THE LOST JAVA - testimoni Dila Saktika Negara
- 1. Puisi (89)
- 12 rabiul awal (1)
- 2. Cerpen (61)
- 3. Artikel (30)
- 4. Pena Laboratory (4)
- 5. Resensi (7)
- 6. Download (2)
- Dzikir (1)
- Fiksi (2)
- Indonesia Bershalawat (5)
- lomba (2)
- muaulid (1)
- Muhammad (1)
- Novel (2)
- Pena Chiaki (1)
- Pena Choop (4)
- Pena Depiyh (15)
- PENA Kahlil Gibran (3)
- Pena Kun Geia (1)
- Pena Kun-Geia (153)
- Pena Langit Senja (7)
- Pena Lies (5)
- Pena Mei (7)
- Pena Sashca (5)
- PENA Tere-Liye (4)
- Rasulullah (1)
- The Lost Java (1)
Arsip
- November 2020 (4)
- Oktober 2020 (1)
- Agustus 2019 (2)
- Februari 2015 (1)
- Mei 2013 (1)
- Agustus 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Desember 2010 (1)
- Agustus 2010 (2)
- Juli 2010 (7)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- April 2010 (2)
- Maret 2010 (5)
- Februari 2010 (6)
- Januari 2010 (1)
- Oktober 2009 (3)
- September 2009 (6)
- Agustus 2009 (16)
- Juli 2009 (15)
- Juni 2009 (8)
- Mei 2009 (7)
- April 2009 (26)
- Maret 2009 (15)
- Februari 2009 (34)
- Januari 2009 (22)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (6)
- Oktober 2008 (19)