"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Puisi Sahabat

Buka matamu...
Dan lihat apa bedanya..
Teman. . .
Kau yang mendengarkan kala lisaanku merdeka
Kau yang meminjamkan pundakmu kala lisanku meminta.
Tapi sayangnya, kau bukan teman disisi laguku
Karna kau tak layak bertahta teman dalam lukaku.
Sahabat. . .
Kau yang mendengarkan, kala lisanku terjajah tanpa kata
Kau yang meminjamkan pundakmu kala lisanku tak meminta
Kau yang tahu bagaimana caranya meneduhkanku
Dikala hujan membasahi bumi kalbuku
Dikala badai menumbangkan tiang sukmaku
Sekarang. . . berjalanlah disampingku
Karna kelak. . , saat aku terjatuh kau yang akan memapahku
Begitupun dengan dirimu.
Jangan berjalan didepanku
Karena ku tak ingin membebani punggungmu
Dan jangan pinta aku untuk berjalan didepanmu
Karena aku takkan mampu memimpin jalanmu
Berjalanlah disampingku
Untuk kita saling memapah saat rapuh mulai terjatuh
Sahabat. . .
Kau yang mengiringi aku selalu dalam senang dan sedihku
Dalam kuat dan lemahku.
Buka matamu. . .
Dan kau tlah tahu apa bedanya
Ketika kau mendengar kalbuku bicara
Dalam mutiara kata sederhanaaa yang tak ingin berdusta.
Sahabatku yang ku cinta,. . .
Ukhuwah ini selamanya. . .


Medan, 8 februari 2009
By “Yui” at lulu-yui.blogspot.com

1 comments:

Lulu Danardi mengatakan...

Subhanallah...
ga nyangka, puisi lulu yg ga seberapa ini di masukian disini.
hihi_^

Posting Komentar