"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

24 Halilintar

Dengan sebuah payung hijau yang kupinjam dai ibu kostku, Aku berjalan keluar dari rumah di jalan kenanga Grendeng menuju ATM Bank BNI cabang UNSOED Purwokerto, sepeda bermotorku ditakdirkan untuk beristirahat karena mogok untuk berjalan, padahal jarak antara kedua tempat kira-kira sekitar satu kilometer atau kurang malah. Saat itu Hujan menghujam bumi dengan derasnya, aku terus melangkah dengan sebuah kebutuhan yang tak bisa ku delay untuk segera mencapai ATM.

Mataku beberapa kali terpejam, degup jantungku benar-benar tak karuan, dari pertama kali kumelangkah keluar menuju ATM hingga aku kembali lagi kerumah, kumenghitung jumlah kilatan cahaya yang terpancar dari gesekan halilintar dengan udara diatas kepala tidak lebih dan tidak kurang dari 24 sengatan, diikuti dengan gelegar suara yang menciutklan hati siapapun yang mendengarnya.

Ya Rabb, jikalah ketika itu Engkau menghendaki satu saja halilintar-Mu menyentuh ubun-ubunku, terntulah saat ini aku sedang mengerang di ICU RS DR. Margono Purwokerto karena seluruh badanku hangus terbakar, atau mungkin sekarang aku sudah berbalut kafan dengan lantunan yasiin dari para keluarga dan tetangga mengantarku menutup usia.

Rabb. Maafkan aku yang terlalu sering menyakiti hati-Mu dengan dosa-dosaku, terimakasih Engkau telah mengingatkanku dari nista durja dengan 24 halilintarmu diatas kepalaku.

Puewokerto, 11 04 09 17 30.

0 comments:

Posting Komentar