"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Sang Penandai

Judul Buku : SANG PENANDAI

Penulis : TERE-LIYE
Penerbit : SERAMBI

Duhai, apakah kau akan memilih mati ketika cinta sejatimu tak terwujud?
Ataukah hanya bisa memeluk lutut, menangis tersedu, bersembunyi dibalik pintu seperti anak kecil tak kebagian sebutir permen?

Jim, dipilih penjaga dongeng-dongeng, Sang Penandai, untuk mengukir kisah melupakan sang pujaan hati. Terpilih untuk menggurat cerita tentang berdamai dengan masa lalu.
Dia HARUS menyelesaikan pahit-getir perjalananya-apapun herganya! Karena seluruh penduduk bumi seungguh membutuhkan dongeng ini, untuk memaknai hakikat sebenarnya patah hati! Untuk memahami arti sebenarnya kehilangan!

“Apakah kau juga akan mati untukku?” Nayla bertanya lirih.

“YAKINLAH! PENCINTA SEJATI TAK AKAN PERNAH MENYERAH SEBELUM KEMATIAN ITU SENDIRI DATANG MENJEMPUT DIRINYA…”

Kisah berakhir dengnan penyadaran Jim…. Akhir ini tidak mengungkap apa-apa, tidak mengejutkan, dan tidak memberikan imbalan sepadan. Cerita sesungguhnya bermula setelah kalimat terakhir buku ini.

“Membaca novel ini, pembaca harus siap-siap memasuki sebuah dunia fantasi, dikuasai oleh panorama samudera. Gerakannya kolosal, tidak merujuk pada pilar sejarah dan geografi yang eksak , dengan plot tak terduga, ribuan capung, Sang Penandai yang tak kenal masa dan cinta Nayla… semuanya kita terima sebagai pelangi fantasi banyak warna novelis Tere-Liye.” TAUFIQ ISMAIL, Penyair.

“Saya seumur-umur belum pernah membaca novel sampai habis. Novel yang menakjubkan!! Jim menggambarkan sosok yang tak kunjung selesai mencari jati diri dan juga hakikat cinta. Sang “Penandai” yang dijadikan penulis sebagai totoh imajiner, menjadi symbol moral yang membimbing jim mengarungi kehidupan yang nyaris tak bertepi. Sementara, Nayla melambangkan sosok ideal yang memang hanya bias kita gapai dalam mimpi. Sungguh, novel ini sangat menyenangkan hingga ke akhir cerita, jauh dari membosankan dan tidak cengeng.” FAISAL BISRI, Pengamat ekonomi-politik.

1 comments:

Anonim mengatakan...

sebenarnya penandai (tigris) itu siapa sih?...w2 baca novelnya masih rada bingung...

Posting Komentar