"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

Aku Takut Su'udzhan

Hari ini 3 juni 2009 aku meninggalkan Purwokerto pukul 07.00, mengangkat kaki yang telah kuinjakkan kurang lebih 6 tahun disana.
“aku pergi untuk mengejar master of Science di kota pelajar Yogyakarta bersama pakde Gadjah Mada.”
Pukul 10.40, Beberapa kilo sebelum Jogja, tepatnya di Wates, aku disambut oleh pria-pria berbaju coklat berbadan buncit (sebagian sih, gak semuanya), mereka menanyakan sim dan STNK motor vesapaku, semua lengkap, tapi… Dia melihat kebelakang dan tak ada nomor polisi kendaraanku disana, pun lampu belakang yang hilang tak luput dari pengintaian dia.
“Anda kami tilang!”
Masa bodoh! Hujat dalam hati.
“anda melangggar pasal 530 dan 535.”
Persetan dengan pasal-pasalmu itu. Hatiku kembali menghujat.
“kalau diselesaikan disini anda Cuma dikenakan denda 50 ribu!”
“Sidang!”
Ucapku tegas dan singkat menjawab ucapan dia.
“Supaya lebih mudah dan praktis, lebih baik anda membayar disini saja, menitipkan pada kami!”
“Sidang!”
Aku kembali mengulang kata yang sama.
Dia menatapku, akupun menatapnya.
“anda yakin?”
Aku tak menjawab, hanya mataku yang menanggapi matanya.
Dia lantas menulis-nulis apalah “aku tak perduli” diatas secarik kertas berwarna merah muda.
“Silahkan tanda-tangan disini”
Ucapannya tak kujawab, hanya kuteken saja ditempat yang dia minta. Aku ambil STNK ku dengan kertas merah itu, dan kutinggalkan SIM ku, tak ada sepatah katapun yang terucap, kunyalakan vespaku, dan berlalu meninggalkan …. Disana.

Yogyakarta, 03 06 09 12 01 (“Maaf, aku tak memberi kau 50 rb, bukan karena aku sayang dengan nominal segitu, berlipat dari itupun aku mampu membayarnya, hanya… jika dipengadilan, uang itu akan lebih jelas larinya kemana, namun jika dibayar ditempat penilangan, aku takut su’udzhan larinya ke saku, dan kasihan keluargamu, harus mengisi perutnya dengan api!” ini postingan pertamaku di yogyakarta)

0 comments:

Posting Komentar