"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"
Aku Seorang Pendosa Nista
Setiap kupeluk dosa, setiap itu pula empat hal menjerit dan lari terbirit-birit menjauhiku bagaikan sekelompok kijang yang melihat sekawanan harimau betina dihadapannya,
Yang pertama adalah Ilmu, ketika ku melakukan dosa, ilmu kembali terbang melayang mencari tuannya yang lebih bersih hati, padahal ia sudah menepi untuk bersemayam dalam qolbu.
Kedua, rejeki yang sudah dihantarkan malaikat pembawanya hingga diujung bibirku, kembali ditarik untuk ditunda atau malah dibatalkan pemberiannya karena aku lebih mementingkan nafsu dalam dosa daripada cinta dan takutku pada Yang Maha Kuasa.
Ketiga, setiap ku melakukan dosa, maka setiap itu juga kesehatan akal pikirku terganggu kesehatannya, karena akal makin tak mendapatkan kepercayaan, padahal ia telah menakar mana yang baik dan mana yang buruk, tapi aku lebih mementingkan hawa nafsu, hingga akalpun mulai kehilangan kepercayaan dirinya.
Terakhir, yang menjerit dan pergi meninggalkan ketika ku berbuat dosa adalah rasa malu, rasa malu justru merasakan malunya jika ia masih bersemayam pada orang yang sedang melakukan dosa tanpa rasa malu, padahal ia tahu Tuhan Maha Melihat, Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa yang terbisik di dalam hati, oleh karena itu hilanglah rasa malu ketika pendosa lebih menghormati dosa-dosa dengan melakukannya ketimbang sadar bahwa ia terus diawasi dan dicatat.
Mesjid Fatimauzzahra Purwokerto, 10 04 09 13 30 (Khotib jum’at menjadi perpanjangan lisan Tuhan untuk mengingatkanku
06.39 | Labels: 2. Cerpen, Pena Kun-Geia |
Search
- Menjadi seperti anak kecil
- Dahsyatnya Bershalawat
- Raja Diraja
- Melihat Rasulullah dalam Tidur
- Selamat Ulang Tahun, Wahai kasihku Rasulullah….
- 70 Malaikat perlu 1000 hari untuk menulis pahala amalan ini
- Diberikan kunci Surga dan diharamkan dari api neraka, mau?
- Ketaqwaan yang Aku Cari, Bukan Kata Kata Basi
- Kata Maestro Sastra Indonesia; Ini BENCANA Besar!
- Wahai Kekasihku
- Proses Kreatif Pembuatan THE LOST JAVA
- Lomba Renensi THE LOST JAVA
- The Lost Java - Kun Geia
- THE LOST JAVA - Testimoni Rini Selly
- THE LOST JAVA - testimoni Dila Saktika Negara
- 1. Puisi (89)
- 12 rabiul awal (1)
- 2. Cerpen (61)
- 3. Artikel (30)
- 4. Pena Laboratory (4)
- 5. Resensi (7)
- 6. Download (2)
- Dzikir (1)
- Fiksi (2)
- Indonesia Bershalawat (5)
- lomba (2)
- muaulid (1)
- Muhammad (1)
- Novel (2)
- Pena Chiaki (1)
- Pena Choop (4)
- Pena Depiyh (15)
- PENA Kahlil Gibran (3)
- Pena Kun Geia (1)
- Pena Kun-Geia (153)
- Pena Langit Senja (7)
- Pena Lies (5)
- Pena Mei (7)
- Pena Sashca (5)
- PENA Tere-Liye (4)
- Rasulullah (1)
- The Lost Java (1)
Arsip
- November 2020 (4)
- Oktober 2020 (1)
- Agustus 2019 (2)
- Februari 2015 (1)
- Mei 2013 (1)
- Agustus 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Desember 2010 (1)
- Agustus 2010 (2)
- Juli 2010 (7)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- April 2010 (2)
- Maret 2010 (5)
- Februari 2010 (6)
- Januari 2010 (1)
- Oktober 2009 (3)
- September 2009 (6)
- Agustus 2009 (16)
- Juli 2009 (15)
- Juni 2009 (8)
- Mei 2009 (7)
- April 2009 (26)
- Maret 2009 (15)
- Februari 2009 (34)
- Januari 2009 (22)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (6)
- Oktober 2008 (19)
0 comments:
Posting Komentar