"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

PENUSUPAN

Penusupan, 11 Syawal 1429 H
Atas Nama Murid_Penantian



Karet roda Thunder itu terenyuh menghela napas
Bagai seorang ibu yang lama tak jumpa putra
Ia terlihat begitu hangat dipeluk hampar aspal
yang berbisik menyambut dengan lirik sapa "kemana saja wahai putra sunda?"

Dalam sekejap, lembut embun pun ikut menyambut
bersama rintik kecil air hujan
manja memeluk tubuh dalam buai lepas rindu
yang telah tertahan jarak dan waktu

Jantung mulai berpacu tak menentu
Rasa telah kembali dengan membawa asa
Yang sudah genap dua puluh empat purnama
terkubur di dasar dada yang menganga

Wajah itu sesaat berkelebat
Sesaat kemudian berkelebat kembali
Dan kembali berkelebat kembali
yang akhirnya membentuk sebuah rangkaian rekaman kenangan

Saat jiwa dan raga mulai hadir
Masuk melalui pasar Randudongkal yang tak berubah paras
Saat hati yang masih tak jemu menanti
kembali menapaki tanah Penusupan


Potongan puzzle episode romantika Penusupan itu
Terjelma di setiap jengkal kaki yang terlewati
Memaksa sang putra sunda
Bernostalgia atas nama cinta

Mata sipit itu...
Senyum merekah itu...
Mulus wajah itu...
Lembut suara itu...
Kasih sayang itu...
Pengabdian itu...
Tawa itu...
Tangis itu...
Sakit itu...
Senang itu...

Itu... kenangan
Itu... masalalu
itu... episode terlewati
itu... waktu itu

itu cinta
itu penusupan
itu dia
yang kini sedang terkata dalam tarian pena.

Silahkan mengutip atau mengcopy tulisan ini dengan syarat mencantumkan penaripena.blogspot.com, SEMOGA BAROKAH!

0 comments:

Posting Komentar