"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

INSPIRATIONAL LOVE QUOTES

Purwokerto, 6 Januari 2006
Atas Nama Murid_Penantian

INSPIRATIONAL LOVE QUOTES

Ketika untuk petamakali
Bayangannya menembus pusat retina
Segumpal daging dalam dada bebisik lirih
Diakah karunia Sang Pencipta untuk menemani dunia akhiratku
Dan menolong di hadapan Mizan-Nya
Serta membimbingku ketika hendak meniti jembatan Sirootholmustaqim.

Kesederhanaan rasa
Muncul begitu tiba-tiba
Diiringi murotal kebahagiaan
Yang jarang menghampiriku sebelumnya

Apakah Jasad itu merupakan jawaban
Bagi setiap doa yang selama ini setia terucapkan
Ataukah dia hanya jelmaan fatamorgana air
Yang menari di hamparan Sahara

Mungkinkah ter-relakan
Jemari sucinya menyentuh bahu manusia
Yang sedang mencinta jiwa dengan kata
‘Pada siapa yang paling dicintai, akan paling sedikit berbicara’

Selama ini, bisa kuhitung kata-kata
Yang terlepas dari mulutku
Untuk bertamu ke gendang telinganya
Karena tidak ada hal yang bisa dikatakan
Yang mampu menggambarkan perasaan
Yang sedang bersenyawa denganku karenanya.

’Ku tak memiliki bahasa atau kata
Yang tersisa hanya seribu satu do’a
Yang diutus untuk dapat menggambarkan
Suasana jiwa-jiwa putih ini pada siluet hatinya
Dan membenamkan setetes diriku dalam samudera dirinya
Serta menjatuhkan sebutir debuku dalam gurun tak terhingganya

Para sahabat mendengar apa yang aku katakan
Setiap manusia mendengar apa yang aku katakan
Yang basah dan yang kering mendengar apa yang aku katakan
Semua yang gerak dan yang diam mendengar apa yang aku katakan
Tapi... mungkinkah dia mendengarkan apa yang tidak aku katakan

Dia membawa pemahaman dalam kedekatan
Membuatkan pesona surgawi
Sampai segala yang ingin aku ungkapkan tak menemukan kata dan suara
Karena dia begitu khusus untukku

Banyaknya putih salju pengharapan yang menghujaniku
Tak terlewati jumlah helaan nafas seumur bumi

Inilah aku datang menemuimu, Dengan mempersembahkan hadiah yang sederhana. Penuhilah separuh bilik hatiku dengan sedekahmu.
Wahai para Malaikat penjaga bunga tidur, denang izin Sana Maha Raja yang menguasai nyawaku, rekamkanlah semua ini dalam relung hatinya, biarkan ia menjadi kesaksian.
Darimu puisi ini tercipta.

Silahkan mengutip atau mengcopy tulisan ini dengan syarat mencantumkan penaripena.blogspot.com, SEMOGA BAROKAH!

0 comments:

Posting Komentar