"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"
fatwa hati
"APAKAH SEMUA HANYA MAIN-MAIN
DAN SENDA GURAU BELAKA?"
DAN SENDA GURAU BELAKA?"
kuminta fatwa pada hati untuk sebuah kebingungan akan suatu urusan yang meragukanku.
"Kun-Geia... Apakah saat ini engkau masih bernafas? apakah jantungmu masih berdetak?"
hatiku malah balik bertanya, dan pertanyaan itu adalah pertanyaan yang tak perlu ku jawab karena dia sendiri tahu jawabannya.
"itu pula yang aingin aku katakan padamu Kun! kamu memberiku pertanyaan yang tak perlu ku jawab karena kau sendiri tahu apa jawabannya!"
masya Allah, orang lg bingung malah ditambah kebingungannya dengan metafora yang tak biasa.
"baiklah kalau kau pura-pura tak mengerti, singkatnya, ketika Nuh as menyeru umatnya untuk bergegas menaiki perahunya, hanya sebagian kecil yang mengamininya, dan beliau Nuh as. tidak memaksa mereka yang tidak mendengar ataupun masa bodoh dengan seruannya padahal seruan itu untuk kebaikan mereka bukan untuk kepentingan Nuh as. walaupun Nuh as. sedih, walaupun beliau prihatin (karena isteri dan anak-anaknya memilih keinginannya sendiri-sendiri), tapi tetap saja beliau sadar bahwa kuasanya hanya terbatas pada usaha, sedangkan keputusannya adalah milik Allah Yang Maha Kuasa Membolak-Balikan Hati. renungkanlah... Rasulullah sendiri tak kuasa untuk mengislamkan pamannya Abu Thalib walaupun beliau saw telah berusaha sekuat beliau bisa, tetap saja keputusan Dialah yang menentukan semuanya, nah... sekarang, ketika engkau telah menyeru, biarkanlah putusan-Nya yang berlaku atas mereka yang kau seru, jika sebagian dari mereka mendengar dan taat, peliharalah dia, namun jika sebagian atau bahkan semuanya membangkang atau memusuhi, itu bukan urusanmu lagi! masih banyak orang yang bisa kau seru dan mendengarkan seruanmu, berpalinglah pada mereka yang tidak menganggap seruanmu sebagai main-main atau senda gurau belaka, OK kun!!!"
"Ok!!! gairahku telah kembali!"
Garut 23 09 09 08 42 (utk adikku di bawah indahnya langit senja, thanks a lot, you was charge my power)
"Kun-Geia... Apakah saat ini engkau masih bernafas? apakah jantungmu masih berdetak?"
hatiku malah balik bertanya, dan pertanyaan itu adalah pertanyaan yang tak perlu ku jawab karena dia sendiri tahu jawabannya.
"itu pula yang aingin aku katakan padamu Kun! kamu memberiku pertanyaan yang tak perlu ku jawab karena kau sendiri tahu apa jawabannya!"
masya Allah, orang lg bingung malah ditambah kebingungannya dengan metafora yang tak biasa.
"baiklah kalau kau pura-pura tak mengerti, singkatnya, ketika Nuh as menyeru umatnya untuk bergegas menaiki perahunya, hanya sebagian kecil yang mengamininya, dan beliau Nuh as. tidak memaksa mereka yang tidak mendengar ataupun masa bodoh dengan seruannya padahal seruan itu untuk kebaikan mereka bukan untuk kepentingan Nuh as. walaupun Nuh as. sedih, walaupun beliau prihatin (karena isteri dan anak-anaknya memilih keinginannya sendiri-sendiri), tapi tetap saja beliau sadar bahwa kuasanya hanya terbatas pada usaha, sedangkan keputusannya adalah milik Allah Yang Maha Kuasa Membolak-Balikan Hati. renungkanlah... Rasulullah sendiri tak kuasa untuk mengislamkan pamannya Abu Thalib walaupun beliau saw telah berusaha sekuat beliau bisa, tetap saja keputusan Dialah yang menentukan semuanya, nah... sekarang, ketika engkau telah menyeru, biarkanlah putusan-Nya yang berlaku atas mereka yang kau seru, jika sebagian dari mereka mendengar dan taat, peliharalah dia, namun jika sebagian atau bahkan semuanya membangkang atau memusuhi, itu bukan urusanmu lagi! masih banyak orang yang bisa kau seru dan mendengarkan seruanmu, berpalinglah pada mereka yang tidak menganggap seruanmu sebagai main-main atau senda gurau belaka, OK kun!!!"
"Ok!!! gairahku telah kembali!"
Garut 23 09 09 08 42 (utk adikku di bawah indahnya langit senja, thanks a lot, you was charge my power)
08.23
|
Labels:
2. Cerpen
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- 1. Puisi (89)
- 12 rabiul awal (1)
- 2. Cerpen (61)
- 3. Artikel (30)
- 4. Pena Laboratory (4)
- 5. Resensi (7)
- 6. Download (2)
- Dzikir (1)
- Fiksi (2)
- Indonesia Bershalawat (5)
- lomba (2)
- muaulid (1)
- Muhammad (1)
- Novel (2)
- Pena Chiaki (1)
- Pena Choop (4)
- Pena Depiyh (15)
- PENA Kahlil Gibran (3)
- Pena Kun Geia (1)
- Pena Kun-Geia (153)
- Pena Langit Senja (7)
- Pena Lies (5)
- Pena Mei (7)
- Pena Sashca (5)
- PENA Tere-Liye (4)
- Rasulullah (1)
- The Lost Java (1)
Arsip
- November 2020 (4)
- Oktober 2020 (1)
- Agustus 2019 (2)
- Februari 2015 (1)
- Mei 2013 (1)
- Agustus 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Desember 2010 (1)
- Agustus 2010 (2)
- Juli 2010 (7)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- April 2010 (2)
- Maret 2010 (5)
- Februari 2010 (6)
- Januari 2010 (1)
- Oktober 2009 (3)
- September 2009 (6)
- Agustus 2009 (16)
- Juli 2009 (15)
- Juni 2009 (8)
- Mei 2009 (7)
- April 2009 (26)
- Maret 2009 (15)
- Februari 2009 (34)
- Januari 2009 (22)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (6)
- Oktober 2008 (19)
0 comments:
Posting Komentar