"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"
Begitu ibu yang bukan ibu kandungku berkata
Disela duka ia menyapa
“Sunyi tak berarti HILANG”
“Diam tak berarti LUPA”
“Jauh tak berarti PUTUS”
“Karena diantara kita ada ukhuwah”
“Yang teriring doaku untukmu”
Begitu ibu yang bukan ibu kandungku berkata.
Disela hampa ia berkata
“Ada hal hebat”
“Sangat menakjubkan”
“Menunggu untukmu jemput”
“Sesuatu yang sengaja Dia simpan untukmu”
“Tahukah wahai anakku”
”Bagaimana jalan untuk mencapainya?”
“Sabar dan ikhlas”
Begitu ibu yang bukan ibu kandungku berkata.
Disela kesedihan ia mendoakan
“Rabb, jagalah ia dalam kesehariannya”
“Kuatkan kakinya dengan rahmat-Mu”
“Tambahkan kecintaannya kepada-Mu”
“Buatlah ia tersenyum hingga kesurga-Mu”
“Amin…”
Begitu ibu yang bukan ibu kandungku berkata.
Garut, 24 Januari 2009, 20:21:02
From my sweetest mom
20.46
|
Labels:
1. Puisi,
Pena Kun-Geia
|
- 1. Puisi (89)
- 12 rabiul awal (1)
- 2. Cerpen (61)
- 3. Artikel (30)
- 4. Pena Laboratory (4)
- 5. Resensi (7)
- 6. Download (2)
- Dzikir (1)
- Fiksi (2)
- Indonesia Bershalawat (5)
- lomba (2)
- muaulid (1)
- Muhammad (1)
- Novel (2)
- Pena Chiaki (1)
- Pena Choop (4)
- Pena Depiyh (15)
- PENA Kahlil Gibran (3)
- Pena Kun Geia (1)
- Pena Kun-Geia (153)
- Pena Langit Senja (7)
- Pena Lies (5)
- Pena Mei (7)
- Pena Sashca (5)
- PENA Tere-Liye (4)
- Rasulullah (1)
- The Lost Java (1)
Arsip
- November 2020 (4)
- Oktober 2020 (1)
- Agustus 2019 (2)
- Februari 2015 (1)
- Mei 2013 (1)
- Agustus 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Desember 2010 (1)
- Agustus 2010 (2)
- Juli 2010 (7)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- April 2010 (2)
- Maret 2010 (5)
- Februari 2010 (6)
- Januari 2010 (1)
- Oktober 2009 (3)
- September 2009 (6)
- Agustus 2009 (16)
- Juli 2009 (15)
- Juni 2009 (8)
- Mei 2009 (7)
- April 2009 (26)
- Maret 2009 (15)
- Februari 2009 (34)
- Januari 2009 (22)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (6)
- Oktober 2008 (19)
0 comments:
Posting Komentar