"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"
Terima Kasih Ibu..
Sejenak..
Memoriku melayang, kembali memutar waktu..
Ketika nyawa seorang ibu harus dipertaruhkan,
Dan nyawa suaminya pun terancam..
Sungguh sangat mengerikan..
Air langit pun ikut meramaikan suasana mencekam itu
Air langit memberontak bersama kilatan cahaya yang bersuara dahsyat..
Duarr...!!!
Tapi...
Ibu itu tetap dengan nafasnya yg mengerang hebat
Berusaha menyelamatkan seseorang yg slama ne diimpikannya..
Suara2 yg membahana hebat itu tak dpedulikannya
Hingga sbuah nyawa terlahir tanpa balutan benang2 yg menghangatkan tubuh mungilnya..
Saat ne,
Kupikirkan saat2 dmana aku harus menodai kepercayaan ibuku,
Aku ingat betapa pengorbanannya takkan terbalaskan oleh dunia dan seisinya..
Ibu..
Terima kasih..
By : memey
- 1. Puisi (89)
- 12 rabiul awal (1)
- 2. Cerpen (61)
- 3. Artikel (30)
- 4. Pena Laboratory (4)
- 5. Resensi (7)
- 6. Download (2)
- Dzikir (1)
- Fiksi (2)
- Indonesia Bershalawat (5)
- lomba (2)
- muaulid (1)
- Muhammad (1)
- Novel (2)
- Pena Chiaki (1)
- Pena Choop (4)
- Pena Depiyh (15)
- PENA Kahlil Gibran (3)
- Pena Kun Geia (1)
- Pena Kun-Geia (153)
- Pena Langit Senja (7)
- Pena Lies (5)
- Pena Mei (7)
- Pena Sashca (5)
- PENA Tere-Liye (4)
- Rasulullah (1)
- The Lost Java (1)
Arsip
- November 2020 (4)
- Oktober 2020 (1)
- Agustus 2019 (2)
- Februari 2015 (1)
- Mei 2013 (1)
- Agustus 2012 (1)
- Juli 2012 (2)
- Juni 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Desember 2010 (1)
- Agustus 2010 (2)
- Juli 2010 (7)
- Juni 2010 (1)
- Mei 2010 (1)
- April 2010 (2)
- Maret 2010 (5)
- Februari 2010 (6)
- Januari 2010 (1)
- Oktober 2009 (3)
- September 2009 (6)
- Agustus 2009 (16)
- Juli 2009 (15)
- Juni 2009 (8)
- Mei 2009 (7)
- April 2009 (26)
- Maret 2009 (15)
- Februari 2009 (34)
- Januari 2009 (22)
- Desember 2008 (1)
- November 2008 (6)
- Oktober 2008 (19)
0 comments:
Posting Komentar