"Silahkan mengutip sebagian atau seluruh tulisan di blog ini dengan SYARAT mencantumkan penaripena.blogspot.com"

kekasihku...

kekasihku adalah buku yang takkan muak denganku
meski harta menjadi sedikit dan ketampanan mulai susut
buku sang pujaan hatiku, di kala tak ada tambatan kalbu
kan kurayu jikalau dia memahami rayuan kalbu
buku... teman setiaku kala duduk, yang takkan merasa jemu
penjelas kebenaran yang tak membuatku jemu
buku... lautan yang takkan menarik pemberiannya
membanjiriku dengan harta, meski harta menahannya
buku... petunjuk terbaik untuk meraih asaku
darinya selalu ada pengalaman baru dan penerang langkahku

Sya'ir ini karya Ibnul A'rabi (penulis Al-Gharib)

Read More...

kadang laki-laki juga membutuhkan kecengengan

aku kembali berdiskusi dengan hangatnya malam, dan mereka tau disini aku kedinginan.
mencoba bercengkrama bersama ributnya suara, dan mereka tau disini hening dan diam.
berpesta ria dalam gempita ramainya manusia, dan mereka tau disini tak ada siapa-siapa.
aku merindu riang canda tawa mereka.
utuh dikesatuan keluarga.
dalam dekap hangat kebersamaan.
Ibu.
Bapak.
Gara.
Gia.
tersenyumlah.
dalam dua purnama kusongsong kalian disana.
dengan izin Allah tentunya.
siapapun yang membaca suaraku ini.
janganlah beritahu mereka.
kerena tak mau kerinduan tak tertahankan juga melanda keluarga.
karena kau pun tentu tahu.
bahwa kadang laki-laki juga membutuhkan kecengengan.

Read More...

Nuzulul Qur’an : Perintah Membaca Dan Menulis

Sekedar artikel pendek menyambut Nuzulul Qur’an. Malam 17 Ramadhan merupakan event yang diperingati umat Muslim sebagai malam diturunkannya Al Qur’an. Wahyu Pertama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril adalah Perintah Membaca. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Maha Mulia. Yang Mengajari (manusia) dengan Pena. Dia Mengajarkan Manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al ‘Alaq: 1-5). Ada dua kata yang menjadi sorotan Saya, yaitu Baca dan Pena. Saya mengaitkan antara Perintah Membaca dengan Mengajari Manusia Dengan Pena sebagai simbol Perintah Membaca dan Perintah Menulis dalam Nuzulul Qur’an yang intrinsik di dalamnya. Jadi, antara membaca dan menulis, bagi saya merupakan bagian dari perintah wahyu yang saling berkaitan.

Bukankah Al Qur’an sendiri merupakan manifestasi dari dua unsur perintah wahyu tersebut berupa bacaan dan tulisan? Dan karena menulis itu proses mengabadikan, maka penulisannya yang seperti sekarang ini, mudah dibaca diterjemahkan dan dipahami, menjadikan Al Qur’an abadi di tengah kehidupan manusia. Perintah Membaca dan Menulis inilah yang menurut saya merupakan bagian dari Mukjizat Al Quran untuk peradaban umat manusia sehingga mereka menjadi mahluk yang berilmu dan berpengetahuan. Mengapa? Karena tolak ukur peradaban manusia antara lain diukur dari kadar intelektualitas, ilmu dan pengetahuan yang dikuasainya. Ini juga berarti pula bahwa Al Qur’an sangat menjunjung tinggi pentingnya manusia untuk menggali ilmu pengetahuan melalui aktifitas membaca dan menulis. Dan kita pasti tahu bahwa sekumpulan ilmu dan pengetahuan, banyak kita temui dari, di, dalam dan melalui bacaan dan tulisan, bukan?

Ada saat di mana manusia sama sekali tidak melek aksara atau huruf. Ada saat di mana manusia harus mengekspresikan rangkaian aksara dan huruf menjadi sebuah kalimat, paragraf kemudian menjadi bab, sub bab dan bahkan menjadi sebuah buku. Sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, buku juga merupakan manifestasi dari gabungan antara bacaan dan tulisan.Dari buku pula, manusia tidak hanya berilmu pengetahuan, melainkan manusia juga berkesempatan untuk meraup penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Memang, setiap orang memiliki kemampuan menulis, dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Setiap orang juga semestinya memiliki kemampuan untuk membaca. Tapi, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menuangkan tulisan dan melakukan aktifitas pembacaan, juga karena keterbatasan yang dimilikinya, termasuk keterbatasan media yang digunakannya.

Ketika blog menjadi media menulis dan membaca yang efektif, maka ini bagian dari praksis ilmu dan pengetahuan manusia yang sudah berkembang hingga saat ini. Menjadi blogger identik dengan menjadi penulis, ini sesuatu yang sangat layak untuk disyukuri. Karena hanya dengan demikian kita bisa merasakan betapa nikmat Tuhan begitu besar telah diberikan-Nya kepada kita; nikmat berupa kemampuan untuk membaca dan menulis sebagai gerbang ilmu pengetahuan.

Bacalah dengan menyebut Nama Tuhanmu. Tulislah dengan tetap mengingat akan kebesaran Tuhanmu. Happy Reading, Happy Writing, Happy Blogging.

Sumber:

http://kangnawar.com/tips-menulis/nuzulul-quran-perintah-membaca-dan-menulis

Read More...

5 Tips Agar Menulis Menjadi Mudah

Seringkali dari kita bila sedang membuat suatu tulisan, apakah itu bersifat ilmiah ataupun juga non ilmiah, beban perasaaan yang membelenggu dari beberapa faktor seperti rasa takut yang berlebihan terhadap tulisan kita sendiri, biasanya yang paling umum rasa tidak percaya diri akan ‘kebenaran’ dan ‘kekuatan’ dari apa yang kita tulis. Hal itu sangat wajar terjadi, apalagi sebagian dari kita memang bukan berasal dari latar belakang penulis atau jurnalis. Tapi satu hal yang perlu diingat adalah, menulis merupakan ketrampilan dasar yang bahkan seorang anak sekolah dasar pun mampu melakukannya. Rasa beban tersebut terjadi justru saat kita sudah punya banyak pengalaman dan pengetahuan, karena disitulah sumber utama masalahnya. Semakin pintar diri kita pasti berbanding lurus dengan semakin banyakanya analisa dan logika yang dominan di kepala kita.

Beda dengan orang yang punya sedikit pemikiran, kemungkinan besar ia akan bisa menulis dengan beban yang ringan karena yang banyak berperan adalah sisi kreatifnya di otak kanan yang tidak terlalu peduli dengan analisa logika otak kiri. Beberapa tips yang mungkin bisa kita terapkan untuk mendobrak belenggu dalam semangat menulis antara lain :

1. Menulis adalah Kesenangan, bukan hanya games atau nonton bioskop saja yang bisa bikin kita senang, imajinasikan saat jemari kita menulis saat itulah sebenarnya kita sedang ‘bermain’ dengan kata-kata terangkai. Tidak perlu khawatir bahkan bila kosa kata kita agak berantakan, yang penting
setiap huruf mengalir begitu saja sesuai dengan perasaan yang kita ciptakan tadi, menulis adalah kesenangan.

2. Menulis adalah Berbicara, ini agak aneh memang, tapi saat kita menulis coba khayalkanlah bahwa kita ’sebenarnya’ ini sedang ngobrol dengan teman-teman kita. Saat imajinasi itu terjadi, saat itu pula kata - kata akan meluncur dengan deras layaknya sedang berbicara dengan teman-teman. Jarang sekali kita terlalu banyak berpikir sebelum berucap saat sedang ngobrol. Semuanya berlangsung spontan dan lugas.

3. Menulis berarti Berbagi, seperti halnya amal, setiap tulisan karya kita, sedikit banyak pasti dan harusnya bermanfaat untuk orang lain. Itulah sebenarnya kunci utama dalam kegiatan menulis. Kita membuat tulisan dan orang lain membacanya. Ada hubungan tidak langsung antara apa yang kita berikan dalam bentuk tulisan dengan kemajuan atau kesuksesan orang yang membacanya. Tidak selalu harus uang untuk beramal, tulisan juga bisa kok.

4. Menulis berarti Membebaskan, dalam tulisan fiksi berupa cerpen atau novel, kita mendapat kesempatan yang sangat luas dalam berekspresi. Seorang penulis fiksi bebas berimajinasi terhadap keadaan, sang tokoh, alur cerita dll. Dalam kata lain, saat Anda menulis cerita, Anda adalah ’sang pencipta’. Ekspresikan diri kita sepuasnya karena ranah ini benar- benar milik kita.

5. Menulis berarti Hidup, mirip sebuah iklan rokok, “bikin hidup lebih hidup”, mungkin seperti itulah perumpamaannya. Saat kita melakukan kegiatan tulis menulis saat itu pula kita seakan digiring ke sebuah fenomena aktualisasi diri. Menulis berarti menghidupkan jiwa kita dalam bentuk karya tulis. Menulis tidak hanya sekedar kegiatan layaknya makan minum, tapi lebih bermakna dalam, utamanya seperti bernafas, sudah menjadi bagian diri kita. Menulis adalah kehidupan kita.

Saat saya menulis posting ini, sebenarnya sudah dalam keadaan ngantuk berat, hehehe maklum sudah tengah malam. Tapi itu tidak sedikitpun menyurutkan semangat saya untuk mengupdate Blog ini. Sesuai dengan 5 Tips tadi, benar-benar saya terapkan saat saya sedang menulis postingan ini. Hasilnya adalah postingan ini bisa selesai ( sambil kepala naik turun ‘meladeni’ kantuk). Jadi jaga terus semangat Anda untuk tetap menulis karena ini mungkin salah satu jembatan kita untuk saling mengenal dan berteman. Menulis sebanyak mungkin dan saling memberi semangat ! Ada yang ingin menambahkan ? Silahkan.

Sumber:

http://www.kodokijo.net/5-tips-menulis-menjadi-mudah.html

Read More...

Dan kita sudahi saja sampai disini

gelisah memantapkan dominasi
satu persatu kenangan antri
melumpuhkan jiwa yang hendak menari
hujan deras seolah berkehendak mewakili
manis pelangi pun mencoba untuk menghibur hati
tapi gelisah telah sempurnah menguasai
bersekutu bersama kenangan-kenangan kami
akan tetapi
jiwa yang sepi
takkan sampai mati meski sakitnya terus menggerogoti
dan ia akan terobati
oleh dirinya sendiri
aku pun sudah tak punya kata berakhiran -i
dan kita sudahi saja puisi ini
sampai disni...

Read More...

SAKIT ! TERIMAKASIH...

percuma!
jika percaya ketika ada yang mengatakan ia cinta
malang!
jika kepayang ketika ada yang mengatakan ia sayang
buang waktu!
jika terharu ketika ada yang mengatakan ia rindu
karena
cinta sayang dan rindu
hanyalah permainan nafsu
untuk memenjarakan kenangan
yang takkan bisa kau hapus hanya dengan lelehan air mata
bahkan kau tukarkan dengan usia
tetap akan sia-sia
padahal setiap langkah Semeru
disongsong hingga kepuncaknya Mahameru
berharap bisa menghapuskan kenangan
namun apa yang menjangkit?
namun apa yang dirasa?
namun apa yang ada?
SAKIT!
dan
akankah manusia sadar
bahwa dirinya telah menjelmakan kesakitan
yang teramat sakit untuk yang tersakiti?
ku tak yakin hakikatnya manusia itu akan mengetahui
kecuali ia telah merasakan kesakitan yang serupa
dengan manusia yang telah ia sakiti
wahai adam,
janganlah kau sakiti hawa
karena ia akan terluka
dan kau takkan pernah mampu menyembuhkannya
meski kau baluri ia dengan seluruh darah di tubuhmu
wahai hawa
janganlah kau lukai adam
karena ia akan tersakiti
dan kau takkan bisa memulihkannya
meski kau obati sampai kau mati
peliharalah cinta sayang dan rindu kalian sewajarnya
supaya tidak terlukai dan tersakiti
TERIMAKASIH!

Read More...

menunggu padam

cahaya kenangan menusuk
dengan jutaan keindahan
yang telah dipahat
diantara kebersamaan

retaklah seisi perasaan
disaat cermin bayangan
merajam tuk menghentikan
irama hentakkan jantung

perlahan
sangat pelan
pelita hati
mengecil
dan
sebentar lagi
menunggu padam

Read More...